Batang Update – Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Banyaknya sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Tiongkok. Setiap tahun, 480 ribu-1,29 juta ton sampah plastik akan berakhir di lautan.
Sampah tersebut banyak berasal dari perilaku konsumtif masyarakat. Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam kegiatan belanja sehari-harinya.
Mengatasi hal tersebut, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Rahma Nur Kharisma, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang “Belanja Cantik Tanpa Plastik”. di Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Sabtu (31/7/21).
Kegiatan edukasi yang dikemas dalam bentuk sosialisasi tersebut dilakukan kepada Ibu-Ibu Arisan RT 04/RW 01, Desa Kalipucang Wetan.
Sosialisasi dilakukan secara door to door dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan kepada beberapa perwakilan warga.
“Kami lakukan sosialisasi dengan cara door to door, karena bertujuan untuk mengurangi kerumunan agar dapat menekan penularan Covid-19”, Ujar Rahma.
Ketika sosialisasi banyak masyarakat yang menyatakan bahwa masih sering menggunakan kantong plastik untuk berbelanja. Kebiasaan masyarakat tersebut dapat membuat limbah plastik terus meningkat tiap waktunya dan dapat membahayakan kehidupan laut.
“Sampah plastik dapat menyebabkan laut tercemar. Sampah plastik membutuhkan waktu 500-1000 tahun untuk dapat terurai di lingkungan. Sampah plastik yang terurai dalam waktu lama tersebut akan menjadi mikroplastik. Biota laut seperti ikan dan penyu banyak ditemukan mengkonsumsi mikroplastik,”Jelasnya.
Bahkan, pada 2019 lalu, ditemukan Paus Sperma terdampar dengan isi perutnya dipenuhi sampah sebanyak 5,9 kg di Perairan Wakatobi.
“Banyak masyarakat yang masih belum tau mengenai bahayanya kantong plastik terhadap lingkungan, terutama bagi ekosistem laut. Saya jelaskan juga apa bahaya plastik bagi kehidupan laut dan bagaimana cara menguranginya.”, tambahnya.
Rahma juga membagikan kantong belanja kepada masyarakat. Pembagian kantong belanja sebagai pengganti kantong plastik kepada masyarakat diharapkan bisa menjadi salah satu solusi permasalahan sampah plastik sekali pakai. Masyarakat sendiri sangat merespon positif kegiatan ini. Masyarakat juga berharap permasalahan sampah plastik ini dapat teratasi.
“Makasih ya, Mbak kantong belanjanya. Sekarang ini kalau di supermarket sudah banyak yang kantong plastiknya berbayar. Jadi dengan kantong belanja ini bisa saya pakai ketika belanja kedepannya”, jelas Bu Puji, salah satu warga yang didatangi dalam sosialisasi door to door tersebut.
Rahma berharap masyarakat akan sadar bahwa sampah plastik akan membahayakan lingkungan. Rahma juga mengajak masyarakat menggunakan kantong belanja ramah lingkungan untuk kehidupan laut yang lebih baik sehingga dapat terwujud “Laut Cantik, Tanpa Plastik”.
“Saya berharap masyarakat yang berbelanja baik di warung, pasar, maupun supermarket kedepannya bisa membiasakan diri menggunakan kantong belanja ramah lingkungan sehingga bisa digunakan secara berkali-kali. Penggunaan kantong belanja tersebut dampaknya akan luar biasa bagi lingkungan”, Terangnya.