BATANGUPDATE.COM, BATANG – Pertandingan sepak bola antara Persibat Batang melawan PSISa Salatiga yang sedianya digelar pada Minggu (2/10/2022) pukul 15.00 WIB di Stadion Moh. Sarengat Batang, ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu imbas dari tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan orang.
“Mohon maaf pertandingan sore ini ditunda. Keputusan Asprov PSSI Jateng menunda semua kompetisi dan turnamen sepak bola di wilayah Jawa Tengah selama satu minggu sebagai bentuk empati terhadap musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang,” tulis akun @persibatofficial, Minggu (2/10/2022) siang.
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Batang dalam surat bernomor B/629/X/PAM.3.3/2022/Res Batang tertanggal 2 Oktober 2022 juga meminta pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persibat Batang untuk menunda pertandingan itu dengan pertimbangan keamanan.
“Sesuai dengan rujukan di atas, dimohonkan kepada Panitia Pelaksana Pertandingan Liga 3 Jawa Tengah Persibat agar menunda jadwal pertandingan antara Persibat Batang vs PSISa Salatiga di Stadion Moh. Sarengat Batang yang sedianya akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 2 Oktober 2022 pukul 15.30 WIB ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan dengan pertimbangan keamanan,” bunyi surat yang ditandatangani Kapolres Batang AKBP M. Irwan Susanto itu.
Baca Juga: Persibat Batang Launching Pemain dan Jersey Baru, Target Bisa Lolos Liga 2
Sebagaimana diketahui, laga lanjutan Liga 1 pekan ke-11 yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam berakhir ricuh. Hal itu terjadi usai pertandingan Derbi Super Jatim itu berakhir.
Kericuhan itu bermula saat sejumlah pendukung Arema FC kecewa tim kesayangannya ditaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Beberapa pendukung Arema FC pun turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Petugas keamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, petugas melakukan tembakan gas air mata.
“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan terjadi sesak napas, kekurangan oksigen,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022) pagi.
Kapolda mengungkapkan jumlah korban meninggal dalam peristiwa itu mencapai 127 orang, dua di antaranya anggota Polri.
“Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat,” kata Nico.
“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan itu terus bertambah. Batang Update hingga Minggu (2/10/2022) siang masih memantau informasi terbaru terkait insiden itu.