Batang Update – Meningkatnya penularan covid 19 di Jawa Tengah, Saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di jalankan Di Kabupaten Batang, ketika rumah sakit berjuang melawan pandemi Virus corona varian Delta, ribuan orang di seluruh negeri membutuhkan perawatan dengan kondisi lain seperti yang memerlukan transfusi darah.
Ada ibu hamil yang mengalami komplikasi dalam kehamilannya, anak-anak dengan anemia, orang yang mengalami kecelakaan serius, hingga peningkatan kasus Demam Berdarah (DBD). Kasus-kasus sepert ini memerlukan donor darah untuk menyelamatkan nyawa.
Namun tak sedikit juga orang sehat yang bertanya-tanya, apakah aman mendonorkan darah di situasi pandemi seperti saat ini?
Sayangnya, selama pandemi ini kebutuhan untuk donor darah berkurang.
Di Kabupaten Batang, pasokan darah Palang Merah Indonesia (PMI) menurun. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan darah dan jumlah pendonor.
Setelah pemerintah jalankan PPKM Darurat untuk mencegah penularan Covid-19, jumlah pendonor darah mengalami penurunan hingga 50 persen.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Batang dr Edi Samiaji pun mengkhawatirkan penurunan donor darah di tengah penyakit demam berdarah (DBD) yang meningkat.
Kekurangan stok darah tak hanya terjadi di Kabupaten Batang. Di daerah dan Kabupaten , Kota pun juga mengatakan bahwa pada minggu terakhir bulan ini jumlah darah yang berhasil dikumpulkan 15 persen lebih rendah dari yang diharapkan.
” Kami harus berusaha menyediakan Stock Darah agar selama PPKM darurat Ini darah Aman, pasien tidak bisa menunggu, dari itu kami jemput bola mas, dan selalu terapkan protokol kesehatan yang ketat ” ujar Iqbal Humas PMI Kabupaten Batang saat dikonfirmasi oleh Batang Update.
Selain jemput bola kita juga memberikan sosialalisasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa Donor Darah di tengah Pandemi seperti ini aman, baik di sosmed dan media lainnya. Ungkapnya