BATANGUPDATE.COM, BATANG – Jamasan Kyai Tombak Abirawa yang merupakan pusaka dari Pendiri Kabupaten Batang, Raden Sayid Nurrochman tetap digelar tanpa disertai kirab mengelilingi kompleks Kantor Bupati.
Dalam memperingati Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah bertepatan dengan Malam 1 Suro 1955 Jawa.
Penjamasan pusaka Kyai Tombak Abirawa oleh Bupati Batang Wihaji tetap menjadi inti peringatan Malam 1 Suro dengan menerapkan Protokol kesehatan (Prokes), disertai beberapa pusaka pengiring lainnya.
“Kegiatan ini untuk melanjutkan tradisi setiap Malam 1 Suro atau 1 Muharam, Pemda Batang menjamas pusaka warisan dari leluhur.”kata Bupati Batang Wihaji usai menjamas Pusaka Kyai Tombak Abirawa, di Pendopo Kabupaten Batang, Senin (9/8/2021) malam.
Ini tradisi yang baik ini tetap dilaksanakan,tapi karena masih pandemipandemi, maka tidak ada penonton tatap muka, melainkan digelar secara virtual.
“Prosesi peringatan Malam 1 Suro kali ini tentu saja ada perbedaan dibandingkan tahun lalu.” Tuturnya.
Ya pasti beda karena ini masih Pandemi COVID-19, jadi prokesnya yang diperketat dan cukup disaksikan melalui streaming Youtube Pemkab Batang.
“Dan tadi pusakanya tidak dikirab, cukup dijamas saja,” jelasnya.
Kepala Disdikbud, Achmad Taufiq menerangkan, Malam 1 Muharam bagi umat muslim merupakan malam tahun baru, saat ba’da asar akhir memanjatkan doa akhir tahun dan ba’da magrib awal memanjatkan doa awal tahun.
“Semoga dosa-dosa yang kita lakukan di tahun kemarin mudah-mudahan mendapatkan ampunan dan setahun ke depan kita diberikan keselamatan, petunjuk dan pandemi segera berakhir,” harapnya.
Dijelaskannya, sesuai kebudayaan Jawa, Malam 1 Muharam sama dengan Malam 1 Suro, dengan melaksanakan prosesi penjamasan pusaka.
“Kyai Tombak Abirawa merupakan pusaka yang dikramatkan oleh masyarakat Kabupaten Batang, yang setiap Malam 1 Suro diadakan penjamasan.”ujar dia.
Sebelum pandemi memang prosesi awal adalah dikirab terlebih dahulu. Namun karena COVID-19 belum berakhir, penjamasan tahun ini tidak dilakukan kirab.
“Bahkan sejumlah pusaka lainnya, kecuali Kyai Tombak Abirawa telah dijamas terlebih dahulu sejak siang hari.” Terangnya.